KOMUNITAS MUSISI JEMBER :: Di usia yang tak lagi muda, Ester tetap tampil menggila saat nge-rock di atas panggung.
Ester Pamindaning Dewi Setjo, Lady Rocker Yang Masih Menggila
”Wis Tuek, Mas... Mudun Panggung Boyok Lungkrah.”
Namanya lumayan panjang, Ester Pamindaning Dewi Setjo. Karir nge-rock di atas panggung juga panjang, lebih seperempat abad. Di usia yang sudah tak lagi muda, ibu rumah tangga ini masih ganas melantunkan lagu-lagu cadas, dari panggung ke panggung. Mitaaalllll.....!
Ester Pamindaning Dewi Setjo pernah jaya di blantika musik Jember. Bersama Lavilla, salah satu grup band legendaris di kota Jember, era 85-89 nama Ester ikut terdongkrak bersama singerLavilla waktu itu, Anang Hermansyah. Sebelumnya, rocker yang tinggal di Jalan Kalimantan XIV/3 ini sempat duet dengan Donny Steven di Lavilla.
”Dulu penyanyinya emang gonta-ganti,” kata ibu rumah tangga kelahiran 3 Februari 1970 itu, kemarin.
Hebatnya, Ester masih eksis sampai sekarang. Sekarang dialah satu-satunya lady rocker era 85-an yang masih tersisa hingga sekarang. Dengan usia yang tak lagi muda, Ester tetap manggung melantunkan lagu-lagu kesukaannya, rock. Kebetulan, Edy Mambo (suaminya) adalah mantan drummer rock. Sehingga, dunia panggung sudah tak asing bagi keluarga itu.
”Usia boleh tua, tapi semangat harus muda. Rock nggak boleh mati di Jember. Saya juga ingin memberikan inspirasi bagi rocker-rocker muda di Jember. Harus eksis. Rock never die,” selorohnya.
Dengan usia di atas 45 tahun, Ester memang masih ganas ketika sudah berdiri di atas panggung. Bersama Lavilla Band, yang juga masih eksis hingga sekarang –formasi asli sudah berubah—Ester masih kuat melantunkan lagu-lagu keras. Bahkan, lagu Love Hurt-nya Nazarth atau She’s Gone-nya Steal Heart masih mampu dilantunkan dengan sangat baik.
Lady Rocker Yang Masih Menggila
Ester merasa, darah music rock cocok baginya. Sejak SD, dia sudah suka menyanyi dan pernah gabung dengan Band PTP. Ketika masuk SMP 1 Rambipuji (kemudian pindah ke SMPN 3 Jember) Ester juga aktif di band sekolah. Barulah, sejak 1985 dan masuk ke Lavilla Band yang saat itu digawangi Wicak dan Louis dkk, namanya terus berkibar. Kebetulan antara Ester, Anang Hermansyah (vokalis), Dodik dengan Donny (vokalis) satu sekolah, yakni di SMAN 2 Jember. ”Saat itu satu sekolah jadi lebih gampang ngumpulnya. Latihan bisa intens sehingga lagu-lagu mudah digarap,” dalihnya.
Ketika Anang Hermansyah hijrah ke Surabaya (sebelum akhirnya merambah Jakarta), Ester masih setia dengan Lavilla Band. Sebagai vokalis utama, Lavilla kerap didapuk sebagai opening art konser-konser artis papan atas Indonesia seperti Mel Shandy, Ita Purnamasari atau Nicky Astria.
”Pokok kalau Mel Shandy atau Nicky Astria main di Jawa Timur bagian timur, kerap jadiopening art (tampil pembuka),” jelas alumni FE Universitas Jember.
Ester menyebut, meski statusya sebagai ibu rumah tangga namun jiwa nge-rocknya belum pudar. Hanya saja, jika di masa muda dulu bisa all out bahkan biasa main long trip, sekarang staminanya jauh berkurang. Karena itulah, selain nyanyi-nyanyi di even regular dia juga sering nyanyi di koor gereja.
”Sekarang ini kalau habis turun panggung, awak lungkrah kepala ngelu-ngelu,” seloroh perempuan yang suka macak tomboy ini.
Sumber :Hadi Sumarsono, Jember
ROCK NEVER DIE...
BalasHapusSUPPORT LOCAL MUSIC...
Legen iku mbak s ter :)
Hapus